Rabu, 01 Desember 2010

BAB 2

2. METODE PENELITIAN
2.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah
sebagai berikut:
a. Variabel Independen (X1): Harga. Harga
merupakan sesuatu yang diserahkan dalam
pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau
jasa.
b. Variabel Independen (X2): Kualitas Pelayanan.
Kualitas pelayanan adalah keseluruhan
karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kepuasan
pelanggan
c. Variabel Dependen (Y): Kepuasan Pasien
Kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana
seseorang menyatakan hasil perbandingan atas
kinerja produk atau jasa yang diterima dan yang
diharapkan.
2.2 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran pengaruh harga dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pasien di RS Persahabatan melalui skala Likert digunakan dengan lima
tingkatan yang diberi skor sebagai berikut (Sugiyono,
2004:86):
a) Sangat setuju diberi skor lima
b) Setuju diberi skor empat
c) Ragu-ragu diberi skor tiga
d) Tidak setuju diberi skor dua
e) Sangat tidak setuju diberi skor satu.
2.3 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
rawat inap di Rumah Sakit Persahabatan
selama waktu penelitian. Populasi ini termasuk jenis
populasi tidak terbatas karena pengguna jasa (pasien)
yang datang jumlahnya berbeda setiap hari.
b. Sampel
Menurut Supramono dan Haryanto (2003:
223) bila jumlah populasi tidak terbatas maka
alternatif rumus yang digunakan adalah:
n = (Z2α). (P x Q)
d2
Maka dapat dihitung jumlah sampel yang
diambil dengan tingkat signifikansi 5% dan tingkat
kesalahan 5% yaitu berjumlah 138 orang.
2.4 Metode Analisis Deskriptif
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah metode
penganalisaan yang dilakukan dengan cara
menentukan data, mengumpulkan data, dan
menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan
gambaran masalah yang dihadapi.
b. Analisis Kuantitatif
1. Analisis Regresi Berganda
Analsis regresi berganda digunakan untuk
mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh
variabel independen (harga dan kualitas
pelayanan) terhadap variabel dependen
(kepuasan pasien).
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Kepuasan pasien
a = Konstanta
b1,b2 = Koef. regresi
X1 = Harga
X2 = Kualitas pelayanan
e = Standar error
2. Uji Serempak (Uji F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh secara bersamasama
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji F dilakukan secara serentak untuk
membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh
harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2)
sebagai variabel bebas, terhadap kepuasan
pasien (Y) sebagai variabel terikat.
Pengambilan keputusannya dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel.
Bila Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel maka
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas
dalam model mempengaruhi variabel terikat.
Model hipotesis yang digunakan adalah:
H0: b1=b2=0 artinya variabel bebas (X1, X2)
secara bersama-sama tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel
terikat (Y)
H0: b1≠b2≠0 artinya variabel bebas (X1, X2)
secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel terikat
(Y).
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai
Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H0 diterima bila FhitFtab pada α = 5%
3. Uji Secara Parsial (Uji-t)
Yaitu sebagai uji signifikan individual. Uji ini
menunjukkan bagaimana pengaruh dalam
menerangkan variasi variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah:
H0: b1 = 0
Arlina Nurbaity Lubis dan Martin Pengaruh Harga (Price) dan Kualitas Pelayanan…
23
Artinya, suatu variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen
H0: b1 ≠ 0
Artinya, suatu variabel independen
merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitttab pada α = 5%
4. Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel
bebas (X1, X2) terhadap variabel tidak bebas
(Y), dapat dilihat dari koefisien determinasi
berganda (R2) dimana 0<1. Hal ini
menunjukkan jika R2 semakin dekat dengan 1,
maka pengaruh variabel bebas (X1, X2)
terhadap variabel tidak bebas (Y) semakin
kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat pada 0
maka pengaruh variabel bebas (X1, X2)
terhadap variabel tidak bebas (Y) semakin
lemah.